Friday, April 22, 2011

Pesona Masjid Agung Surabaya




Selain Masjid Ampel peninggalan Sunan Ampel, Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS) merupakan salah satu tujuan wisata religi di kota pahlawan itu. Terletak di kawasan Barat Surabaya, Al-Akbar juga kerap dijadikan tempat beribadah oleh pejabat pemerintahan pusat yang sedang berkunjung ke Surabaya dan muspida Jawa Timur.

Didirikan di atas tanah seluas 11, 2 hektare dengan luas bangunan 28 ribu meter persegi, masjid yang memakan waktu pembangunan selama lima tahun ini menjadi salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara.

Kemegahan dan keindahan desain eksteriornya terasa mencolok dari kejauhan, terutama bagi pengguna Tol Gempol-Surabaya.

Dari jalan tol bisa terlihat warna biru kehijauan kubah utamanya yang setinggi 27 meter dan empat kubah kecil yang mengelilingi setinggi 11 meter, memberikan kesan sejuk tersendiri.

Dalam persiapan menyambut Idul Fitri 1429 Hijriah, sejak awal Ramadan, masjid yang diresmikan oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000 ini telah banyak menggelar berbagai kegiatan, mulai buka puasa bersama, Festival Ramadan 2009 seperti bazar Ramadan yang diikuti puluhan gerai menjual aneka kebutuhan seperti busana muslim, perangkat salat, dan aneka kuliner, tausiyah oleh ustad kondang Arifin Ilham seusai tarawih, sampai kegiatan salat tahajud berjemaah yang diadakan pada 10 malam terakhir Ramadan guna menyongsong Lailatul Qadr.

Menurut Humas MAS Helmy Noor, antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan salat malam bersama ini cukup menggembirakan. “Kebanyakan mereka datang sekeluarga, lengkap membawa tikar dan bekal untuk sekaligus makan sahur seusai tahajud berjamaah,” katanya.

Jemaah MAS tidak hanya dari Surabaya, namun juga dari kota-kota penyangga sepreti Gresik dan Sidoarjo. “Mungkin karena letaknya dekat dengan akses tol, jadi memudahkan buat mereka,” kata Helmy.

Untuk Salat Id sendiri, pihak MAS juga sudah bersiap. “Ceramah diisi oleh Drs H Imam Haomain Asy’ari MSi yang juga adalah Kakanwil Depag Jatim dan imam H Abdul Hamid Abdullah SH MSi yang sehari-harinya juga bertindak sebagai imam salat di MAS,” ujar pria asal Jawa Tengah ini.

Rencananya, seperti tahun-tahun sebelumnya, Salat Id di MAS juga diikuti oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan seluruh jajaran muspida Tingkat I Jawa Timur. ”Kami perkirakan jemaah salat Id akan penuh sampai halaman masjid seperti tahun lalu,” tambahnya.

MAS sanggup menampung hingga 60.000 orang dan dilengkapi lahan parkir yang luas. “Jemaah suka beribadah di sini selain karena tempatnya luas dan nyaman, fasilitasnya lengkap, juga karena desain interior dan eksteriornya indah, mereka sekaligus berwisata.

Banyak di antara mereka, terutama masyarakat dari luar kota, yang sekaligus berfoto-foto,” ujar Helmy.

Untuk kenyamanan beribadah, MAS menyediakan 522 keran air wudu, 32 kamar mandi, dan 40 toilet. “Jadi mereka tidak terlalu berdesakan. Selain itu, pengunjung dapat berselancar gratis di dunia maya dengan tiga titik hotspot wifi di area masjid.

Ketika Koran Jakarta berkunjung minggu lalu, tampak beberapa pengunjung yang sedang memanfaatkan fasilitas tersebut di area Zam-zam (kawasan air mancur belakang masjid) dengan laptop mereka. “Enak, Mas, sekalian nunggu buka puasa,” ujar Gatot , 34 tahun, sambil mengakses situs Facebook-nya.

Salah satu layanan pada jemaah dalam beribadah adalah adanya petugas yang mengatur salat berjemaah.

“Mereka akan menganjurkan mengisi tempat kosong terlebih dahulu. Dengan demikian, bukan hanya lebih tertibm tapi juga menjadikan salat jaamah lebih sempurna,” kata Helmy.

Mislan, 63 tahun, yang saat itu datang dengan cucunya, mengaku merasa lebih tenang melakukan salat di MAS.

“Mungkin karena tempatnya luas sekali jadi saya merasa lebih nyaman dan khusyuk salatnya, dan istri saya senang di sini karena tidak perlu naik tangga kalau mau ke lantai dua.” Bagi jemaah wanita yang ditempatkan di lantai atas, MAS menyediakan eskalator sehingga jemaah serasa dimanjakan.

MAS yang dilengkapi 45 pintu utama dari kayu jati berukir ini memang sudah menjadi salah satu ikon Kota Surabaya.

“Namun operasional per bulannya juga tinggi, Mas, sampai 250 juta-an rupiah. Alhamdulillah kami banyak memunyai donatur yang menjaga masjid ini tetap eksis,” kata Helmy.


sumber

No comments:

Post a Comment