Monday, April 25, 2011

Irak Pertegas Tidak Butuh Pasukan AS Lagi


Hidayatullah.com--Sabtu (23/4) pemerintah Irak secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak akan meminta Amerika Serikat memperpanjang masa tinggal pasukannya di Irak. Ini sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani pada akhir tahun 2008.

Juru bicara pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh mengatakan dalam sebuah siaran televisi, "Pemerintah Irak telah memberitahukan kepada Amerika Serikat sejak kesepakatan penarikan pasukan Amerika pada akhir tahun 2008, dan kesepakatan ini berakhir pada akhir tahun 2011."

Lebih lanjut al-Dabbagh mengatakan, "Terus terang saya katakan, ada beberapa politisi Amerika dan beberapa pihak militer yang ingin agar pemerintah Irak meminta mereka untuk mempertahankan pasukan Amerika di Irak. Sedangkan pemerintah Irak telah mengumumkan dengan jelas bahwa Irak tidak berniat untuk meminta perpanjangan masa tinggal pasukan Amerika setelah tahun 2011. Dan selama ini semua spekulasi, semua berita dan bocoran yang mengatakan pemerintah Irak meminta perpanjangan pasukan Amerika itu tidak benar. Pemerintah Irak tidak akan pernah meminta perpanjangan sama sekali."

Menurut Dabbagh, militer Irak sekarang telah mencapai kemajuan dalam latihan, meski masih belum mencapai target yang diinginkan. Namun meski demikian, pemerintah Irak tidak melihat adanya kebutuhan untuk memperpanjang masa tinggal pasukan Amerika di Irak setelah 2011.

"Kehadiran mereka (pasukan Amerika) adalah beban bagi kami, baik secara politik, dalam negeri dan regional. Ini juga merupakan bebas bagi Amerika Serikat sendiri," tegas Dabbagh.

Minggu lalu, Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki telah mengatakan kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates dan Kepala Staf Gabungan pasukan Amerika, Michael Mullen bahwa pemerintah Irak tidak mempertimbangkan untuk meminta perpanjangan masa tinggal pasukan Amerika.

Diinformasikan juga bahwa lebih dari seribu warga Irak berkumpul hari Sabtu di Tahrir Square, Mesir, untuk sekian kalinya menuntut agar pasukan Amerika keluar dari Irak. Aksi tersebut berada di bawah pengamanan ketat.*


sumber

No comments:

Post a Comment